Panggung Sandiwara

Mei, 2022.

Film berjudul Perfect Wife akhirnya akan segera ditayangkan. Sebelum tayang secara massal, diadakan premiere dan screening—menonton film bersama para kritikus, investor, pemain, staf, dan beberapa penonton beruntung yang filmnya akan _dikaji sampai didiskusikan untuk penilaian. Di red carpet premiere malam ini, Jibran memangkas rambutnya dengan potongan undercut, dibalut setelan jas hitam yang membuatnya tampak menawan.

Dengan penampilan itu, Jibran menegaskan bahwa dialah sang pemeran utama, Jeremy Adinata, pria romantis dalam film yang telah dinanti sejak lama. Bukan saja oleh penggemar fanatik Jibran, tapi oleh para penikmat film yang penasaran akan seperti apa akting aktor laga itu di film romansa pertamanya.

Sebagai pemeran utama pria, Jibran didampingi pemeran utama wanitanya, Kalani Ningrum, yang tampil cantik mengenakan gaun serba putih dengan rambutnya dibiarkan terurai panjang. Para reporter dan media yang hadir merekam mereka sepanjang sesi red carpet, tidak lupa memuji paras Jibran dan Kalani yang menawan, begitu serasi layaknya pasangan sungguhan.

Well, mereka memang dianggap pasangan sungguhan oleh publik, ingat? Pasangan yang dikabarkan sudah memiliki hubungan serius dan digosipkan akan segera menikah.

Sesi foto berlangsung bersama para pemain lain yang berperan menjadi orang tua Jeremy dan Anata, teman, sampai staf seperti sutradara sekaligus produser, Samuti Rakha. Empat aktris lain yang masuk ke audisi tahap ketiga dan perwakilan agensi mereka juga ikut hadir untuk memeriahkan premiere.

Malam ini bertabur bintang, dimeriahkan oleh teriakan para penggemar dengan ponsel mereka untuk merekam, tidak lupa mengeluarkan secarik mini poster dan spidol untuk sesi tanda tangan. Setelah sesi foto berakhir, Jibran mendatangi kerumunan penggemar yang dibatasi oleh pagar hitam, membuat para penggemar berteriak makin lantang sembari memuji sang aktor dan menyodorkan poster serta spidol untuk meminta tanda tangan.

“Satu-satu, ya,” ucap Jibran pada kerumunan penggemar yang histeris kala dia membubuhi tanda tangan di poster filmnya.

Kalani dan pemain lain melakukan hal serupa di bagian lain, kerumunannya sama histeris meski tidak sebesar kerumunan yang mengagumi Jibran sebagai pelakon utama.

Setelah sesi tanda tangan selesai, Jibran diajak untuk diwawancara oleh reporter The Neo News yang aktif memberi kabar terkait dirinya—dimulai persiapan film, sampai gosip yang heboh. Sang reporter, Sandra, tampil ceria bersama kerumunan yang tidak ada henti-hentinya meneriaki Jibran.

“Jadi, Jibran. Ini film pertama romansa pertama kamu. Apa sih tantangan terberatnya?” Sandra mengarahkan micnya pada Jibran, diterima oleh sang aktor yang tersenyum menawan pada sorotan kamera.

“Tantangannya waktu aku harus hafalin dialog yang jauh dari film-film sebelumnya. Belum lagi adegan skinship yang nggak bisa dibilang sedikit, jadi aku harus latihan di rumah supaya terbiasa.”

“Terus ada nggak sih part paling favorit di film ini? Mungkin kamu bisa kasih bocoran.”

“Ada kejutan menuju akhir film. Semoga semuanya suka.”

Sandra antusias mendengar jawaban Jibran dan penasaran sebesar apa kejutan yang dimaksud. Saat sesi wawancara masih berlanjut, Sandra memberi kode pada Kalani yang mendekati mereka. Sekarang aktris utama sudah bergabung, tidak ragu merangkul lengan Jibran yang menganggur untuk pamer kemesraan di publik layaknya pasangan akur.

Sandra bersorak seperti para penggemar yang iri melihat kemesraan secara live. Dalam hati Jibran ingin menyingkirkan tangan Kalani, tapi berusaha dia tahan sembari terus menabur senyum sampai acara selesai.

“Sekarang kalian jadi pasangan yang sering diomongin sama banyak orang. Boleh kasih tahu nggak sih apakah ke depannya akan ada rencana pernikahan atau nggak?”

Jibran dan Kalani spontan berpandangan, beradu argumen lewat tatapan itu dengan makna yang bersinggungan. Jibran yang jelas-jelas meniadakan agenda pernikahan dengan Kalani, sedangkan Kalani sudah tidak sabar dengan hari pernikahan yang dinanti.

“Itu masih rahasia,” jawab Kalani sembari kembali memandang Sandra. “Kami belum lama pacaran walaupun udah kenal satu keluarga. Soal nikah belum dibahas panjang, tapi rencananya kurang lebih ada. Iya, ‘kan?”

Kalani sengaja memancing agar Jibran tidak menjadi pasif demi mendapatkan perhatian publik di hari besar ini. Sebagai aktor yang beberapa kali memenangkan penghargaan terbaik, Jibran selalu tampil maksimal di setiap panggung sandiwara. Maka di hari ini, di salah satu panggung terbesarnya, Jibran bermain mimik untuk menyembunyikan niat aslinya.

“Doain aja yang terbaik buat kami, ya.”

Hanya itu yang mampu Jibran ucapkan, tidak lupa dengan senyum dan rona di pipi untuk meyakinkan banyak orang bahwa dia dan Kalani saling mencintai. Padahal mereka sedang perang dingin dan membuktikan siapa yang terbaik.

Jibran dan Kalani tidak hanya beradu akting dalam film, tapi saling menunjukkan siapa yang paling baik aktingnya di depan publik dengan tujuan yang sama; menang.