The Winner

Tepuk tangan meriah diberikan pada kelima aktris yang telah mengikuti serangkaian audisi sejak audisi pertama hingga yang terakhir. Kelima aktris tersebut berdiri di hadapan meja juri yang diisi oleh Jibran dan Samuti Rakha selaku sutradara film. Audisi hari ini berjalan dengan lancar sejak pagi dan berakhir malam ini. Semua request Jibran juga dikabulkan, jadi dia bisa membuat penilaian terbaik untuk kelima aktris yang akan menjadi pasangannya di film Perfect Wife.

Di balik kelegaan para kru, kelima aktris itu justru tegang karena sebentar lagi akan diberi tahu langsung siapa yang lolos memerankan tokoh Anata Hapsari. Ya, kali ini hasilnya langsung diberikan, tidak seperti audisi sebelumnya yang diberi tahu H+2 setelah audisi. Akibatnya ketegangan yang dirasa tak bisa dielakkan, hingga kelimanya tidak mampu tersenyum atau menyambut riuhnya tepuk tangan dengan baik.

Setelah tepuk tangan berhenti, barulah sang aktor bicara, “Saya mau ucapin selamat pada Anya, Kalani, Aresta, Brigith, dan Cyntia, yang telah menyelesaikan proses audisi ini dengan baik. Di setiap audisinya, kalian bisa menunjukkan perkembangan yang konsisten, sampai saya sempat sulit membuat penilaian untuk menyeleksi dan sekarang memilih satu di antara kalian untuk memerankan tokoh Anata Hapsari.”

Kalimat sederhana makin menegangkan ruang audisi. Anya, yang paling muda ingin duduk karena berdiri menambah rasa cemasnya. Kalani, yang paling tua hampir menangis karena khawatir tidak terpilih. Aresta, yang paling jangkung sudah kesal ingin segera mendapatkan pengumuman. Brigith yang paling mungil terlihat santai, tapi dia nyaris berteriak karena terlalu excited dengan audisi terakhir. Lain dengan Cyntia yang justru terharu karena telah menyelesaikan serangkaian audisi hingga tiba di babak terakhir.

“Sebelum Jibran mengumumkan hasilnya, saya mau berterima kasih pada kalian yang sudah berjuang sampai tahap ini. Akting kalian sebagai Anata Hapsari punya ciri masing-masing yang patut diacungi jempol. Seandainya bisa, saya mau kalian bergantian menjadi Anata.”

Para kru tertawa mendengar gurauan Samuti Rakha yang mencairkan es di dalam ruangan.

“Tapi dari semuanya, ada satu yang paling memenuhi syarat untuk menjadi Anata. Tidak hanya dari segi akting, tapi penampilan luar kalian juga diperhitungkan supaya karakter Anata sepenuhnya hidup lewat kalian.”

Jibran manggut-manggut selama Samuti Rakha bicara, sampai akhirnya sang sutradara memberi kode pada aktornya untuk mengumumkan siapa pemenang terakhir. Jibran yang paham meraih amplop biru di meja, di mana sudah terisi nama yang akan dia panggil untuk menjadi Anata Hapsari.

Jantung kelima aktris yang bergemuruh tanpa henti bagaikan bunyi drum yang lantang, mengiringi detik demi detik kala Jibran membuka amplop tersebut. Semuanya gugup, termasuk para kru dan Samuti Rakha yang sejujurnya tidak tahu nama siapa yang ada di dalam amplop.

Ya, Jibran melakukan penilaian seorang diri, memilih tanpa dilihat oleh siapa pun kecuali dirinya dan Tuhan. Kertas yang terlipat dibuka, memunculkan satu nama yang mengundang senyum Jibran. Lima detik setelahnya, Jibran menyebutkan nama yang ada pada kertas sebagai pemenang dari serangkaian audisi ini.

“Kalani.”

Kalani langsung mentikkan air mata, bersamaan dengan riuhnya tepuk tangan yang kembali berkumandang di penjuru ruang audisi. Anya, Aresta, Brigith, dan Cyntia segera memeluk Kalani sebagai bentuk ucapan selamat. Meski tidak terpilih, mereka senang karena Jibran memilih orang yang tepat. Jibran dan Samuti Rakha berdiri, mereka menyalami Kalani yang masih menangis secara bergantian.

Jibran juga menyalami keempat aktris lainnya sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka selama beberapa bulan terakhir. Di akhir audisi, ada sesi foto sebagai penutup proses panjang untuk menemukan sosok Anata Hapsari. Foto yang akan disebar di penjuru negeri lewat berbagai media. Pun menjadi tanda bahwa proses syuting akan segera dimulai.

Sekarang Jeremy Adinata sudah menemukan Anata Hapsari-nya. Sedangkan sosok Jibran Dava Adelard yang membalut Jeremy Adinata telah lebih dulu menemukan tambatan hatinya. Ya, Ardania Eila Madaharsa yang makin ingin Jibran jadikan separuh hidupnya.